/*Just Ordinary Girl ( J.OG ): “DICIUM ANGKOT”*/ Read more : http://www.wakrizki.net/2011/09/membuat-judul-blog-bergerak.html#ixzz1b0QdFcqL

Senin, 06 Agustus 2012

“DICIUM ANGKOT”


DICIUM ANGKOT”
Ketika saya lulus SD diBogor ,saya disuruh pindah ke Bandung untuk melanjutkan Sekolah kejenjang  SMP. Disana saya didaftarkan ke SMPN 48 dan SMPN 51 Bandung , sesudah daftar ternyata saya tidak masuk diSMPN 48 itu karena faktor nem dan akhirnya saya diterima di SMPN 51 lalu saya mengucapkan “alhamdulillah....”. Beberapa hari sesudah diterima, saya dan ibu saya membeli peralatan sekolah diMTC (Metro Trade Canter) yang sekarang sudah berganti nama menjadi MIM (Metro Indah Mall).Setelah saya membeli peralatan sekolah , saya pulang kerumah yang beralamat dikomp.Margahayu Raya Jl.mercuri raya no 66 RT 003 RW 003.
Nah ini hari pertama saya sekolah , dihari pertama sekolah ini saya dan siswa siswi lainnya yang diterima diSMPN 51 Bandung mengikuti  MOS ( Masa Orientasi Siswa ). Mos ini berlangsung selama 3 hari. Mos smp dan mos sma berbeda, dimana mos smp tidak ribet dan mudah, coba sma ribetnya terlalu.Setelah 3 hari saya lewati, saya langsung dibagikan kelas. Kebetulan saya kebagian kelas sebelum kelas terakhir yaitu kelas 7J yang wali kelasnya ibu Neneng Hafidah beliau seorang guru matematika , kelas ini letaknya tengah-tengah diantara kelas 7I dan kelas 7K. Bel pun berbunyi ini pertanda siswa dan siswi pulang. Saya pulang naik angkot dan dijemput didepan margahayu oleh ibu saya.
Keesokan harinya ketika saya bangun tidur melihat ke jendela matahari sudah terbit, saya bersiap – siap untuk pergi sekolah. Saya tidak lupa  mandi , berpakaian dan sarapan. Hari ini jadwal pelajaran pertama saya adalah TIK yang katanya gurunya cukup dibilang sangar ya. Waktu sudah menunjukan pukul 06.30 saya bergegas untuk pergi kesekolah. Saya  diantar oleh kakak ipar saya  yang bernama Ian. Untuk sampai disana saya cukup menempuh 1 atau 1,5 km dengan memakai motor. Saya meminta a Ian agar saya yang menyetir, akhirnya a Ian mengizinkan saya. Selama diperjalanan saya enjoy menyetir motor itu, tiba-tiba ngeeeet  jegeeeer..... sesuatu menempel dipipi saya.
Begini ceritanya, disaat saya menyetir pengelihatan saya  tidak fokus kejalan dan akhirnya saya menabrak sebuah angkutan umum yang berwarna biru telur asin dan itu angkot ujung berung. Saya tidak tahu kalau angkot itu mau berhenti, angkot itu berhenti tanpa meggunakan lampu untuk berbelok. Akhirnya jendela angkot itu menyentuh pipi saya dengan keras , bagian depan motor saya dan bagian belakang angkot itu hancur. Pipi saya yang terbentur jendela angkot itu menjadi biru. Saya panik menghadapinya apalagi bilang ke orang tua saya, mana sopir angkotnya minta ganti. Sopir itu menyuruh saya dan a Ian menunggu di bengkel dekat sekolah saya. Kata a Ian “adik sekolah saja , nanti a Ian yang bilang ke apih” ya sudah saya ke sekolah dengan wajah merana seperti anak  yang malang nasibnya.
Waktu a Ian ke bengkel itu ternyata angkotnya tidak ada disitu, sepertinya sopir angkotnya juga merasa bersalah karena tidak memakai  lampu. Sudah bel  saya langsung pulang saja ingin bilang ke orang tua, setelah saya bilang ke orang tua bahwa saya menabrak angkot , orang tua saya tertawa mendengarnya , malah orang tua saya bilang “ gaya adik pagi-pagi udah dicium angkot “. Saya malu jadinya dan sampai sekarang saya kurang berani naik motor menyetir sendiri takut terulang kembali kejadian dulu. Ini pengalaman saya , bagaimana pengalaman kalian ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar